Welcome to My Blog!

Enjoy Reading!
Follow Me
Barangkali beberapa teman yang sering membaca postingan blog saya pasti bertanya-tanya kenapa saya suka memposting hal terkait makanan khas Natuna?! dan jawaban saya: itu karena selain saya suka makan dan suka bereksperimen dengan makanan saya juga ingin mengangkat salah satu ciri khas budaya dari daerah kelahiran saya, karena pikir saya jika bukan saya yang melakukannya lalu siapa lagi.



Dan pertanyaan berikutnya mungkin, lebih suka mana posting tentang makanan atau tentang hal yang berkaitan dengan masalah pribadi atau pengalaman? jawaban saya: sebenarnya saya tidak mengkhususkan membuat blog ini menjadi blog khusus untuk membahas tentang makanan, melainkan sesuka hati saya saja untuk memposting tentang hal apa saja termasuk pengalaman hidup saya dan saya juga tidak punya rule mode dalam membuat blog ini, jadi semua tentang hal yang menarik bagi saya untuk di bagikan ke pembaca maka itu adalah hal yang akan saya lakukan(barangkali itu tidak menarik bagi pembaca-terserah~)

Dan yang terpenting saya senang melakukan apa yang saya sukai tanpa ada rasa menyesal dan terkekang.

Pertanyaan lain: apa yang bagus dari blog anda? dan kenapa anda suka dengan blogging?
Saya; Mmmm... tidak penting bagus atau tidaknya blog saya bagi orang lain karena menurut saya itu hak masing-masing untuk menilai, saya tidak berharap untuk di sukai bahkan untuk di benci, jadi dalam memposting di blog, saya hanya turuti kata hati saja dan saya toh juga bukan blogger yang telah berumur seabad jadi masih perlu banyak belajar.

Alasan kenapa suka? sebenarnya saya tidak terlalu sering menulis bahkan memposting sesuatu untuk di blog saya, saya sebenarnya pernah memiliki satu blog semenjak semester awal ketika kuliah, namun harus saya tutup karena saya bosan dan tidak merasa minat lagi untuk menulis(alasan lainnya karena htmlnya rusak). Dan entah kenapa sekarang saya kembali tertarik untuk menulis sesuatu lagi, mungkin juga suatu gairah mulai muncul lagi dalam diri saya, selain karena melihat perkembangan daerah saya Natuna sangat lamban, dan tak banyak rujukan di internet yang bisa membantu memperkenalkan tentang daerah saya supaya lebih terkenal dan saya sedikit berharap dengan begitu akan menyumbang perubahan dan kemajuan bagi Natuna (setidaknya saat ini saya masih berusaha~)


Pernah mendengar kata duyek? kata duyek mungkin agak asing di telinga anda dan anda mungkin bertanya-tanya apakah itu duyek sejenis nama makanan? nama tempat atau daerah? atau nama orang? hehe! dan maklum saja jika anda tidak tau tentang duyek, karena duyek adalah bahasa melayu Natuna untuk gurita. Dan kalau gurita anda pasti tau kan? masa gak tau?? hehe..  dan kalau Natuna bagaimana. . . . . .??  
                  
Aah....! sudah lupakan. . . . .!!       wajar jika anda juga agak asing mendengar nama Natuna, karena wajar Natuna adalah kepulauan kecil yang terletak jauh di utara berbatasan langsung dengan laut china selatan (LCS), dan yuph! wilayah ini pasti sangat terpencil. . . . atau yahh! bisa di bilang terisolir dari kemajuan dan modernnya perkotaan.

Kali ini saya akan sedikit sharing tentang makanan khas Natuna, meski sebenarnya jika anda berkunjung ke Natuna anda akan sulit untuk menikmati atau mencicipi makanan satu ini, karena biasanya makan silong(makan mentah) tidak di jual di warung atau rumah makan di Natuna dan bila anda ingin mencicipi sensasi rasa baru dan unik dari makanan ini maka anda harus membuatnya sendiri atau meminta salah seorang penduduk asli untuk membuatnya.

Jika anda beruntung anda juga bisa mencoba menangkapnya di laut, karena tidak sulit untuk mendapatkan gurita disini, apalagi jika airnya surut dan biasanya masyarakat Natuna sering memanfaatkan waktu air laut surut ini untuk mencari kepiting, ikan-ikan kecil, maupun kerang, udang, latoh dan sebagainya. 

Mencari gurita di Natuna di sebut "ng-ijek" ini di karenakan alat yang di gunakan di namai "ijek", dan ijek sendiri yakni alat pancing yang terbuat dari bambu panjang  kecil yang panjangnya kira-kira ukuran 5 - 7,5 meter, dan ujung pancing dari bambu ini diikat dengan sedikit sabut kelapa dan juga dengan umpan yakni kaki kepiting/uguy, dalam bahasa Natuna uguy yakni sejenis kepiting berwarna putih yang sering membuat sarang/lubang di tepi pantai, jenis kepiting ini tidak dimakan namun terkadang sering di jadikan untuk obat.

**Tambahan info bahwa di Natuna gurita dibedakan atas duyek(gurita ukuran besar/raksasa) dan qitak/ghitak(gurita yang ukurannya kecil)

**Di Natuna gurita biasa di tangkap dengan menggunakan umpan kaki kepiting/uguy yang di ikat di ujung bambu yang panjang dan dilakukan seolah seperti sedang memancing. Sedang untuk menangkap duyek/gurita ukuran besar biasanya nelayan melakukan penyelaman ke tempat lebih dalam dimana lebih banyak terumbu karangnya, alat yang digunakan cukup sederhana hanya dengan kacamata selam serta besi tajam yang panjang kira-kira 1,5 meter sebagai alat tangkapnya.

~~~~~Lanjut untuk membahas tentang makanan tadi, untuk pembuatannya memang tidak sulit dan sangat sederhana serta murah meriah karena bahan utama hanya duyek atau gurita segar dan sedikit bumbu yang sangat mudah ditemui dimanapun.



Bicara soal makanan khas Natuna sebenarnya banyak sekali yang bisa di temukan dan untuk di ekspos ke luar, namun tentu saja hanya terkendala beberapa hal yang mungkin untuk memperkenalkan beragam kekayaan tradisi  budaya serta keanekaragaman yang ada disini belum mampu di lakukan sepenuhnya.

Saya sendiri merasa bangga dengan apa yang dimiliki oleh tanah kelahiran saya Natuna, dan maka dari itu sedikit demi sedikit saya berusaha memperkenalkan setiap budaya yang dimiliki oleh Natuna tercinta, dan salah satunya makanan yang sederhana ini, maklum jika untuk makanan yang sulit/banyak komponen bahan dan bumbu saya masih belum bisa untuk mempostingnya karena saya bukan chef ahli hehe!

Namun jangan khawatir jika anda ingin mengetahui lebih banyak tentang harta terpendam Natuna yang satu ini, yakni "makanan-nya" karena suatu saat saya akan melakukannya hanya untuk anda, hehe.., Saya katakan terpendam karena sebenarnya tidak banyak orang mengetahui tentang beragam macam makanan yang enak dari pulau kecil ini serta beragam makanan khas dari Natuna lainnya yang memiliki cita rasa yang menurut saya unik dan luar biasa, hehe! sorry bukannya agak lebay, tapi yaa begitulah.... setiap orang pasti akan membangga banggakan tanah kelahirannya.. hehe!
Dari pada membicarakan hal yang akan menggiring kita jauh dari topik bahasan, lebih baik langsung di bahas aja yaa.. heheh!

Hal yang mengembirakan tentang makanan ini yakni bahan utamanya gurita sangat kaya akan manfaat bagi kesehatan, seperti di ketahui kandungan manfaat gurita sebagai berikut;  

1. Gurita kaya akan mineral penting antara lain kalsium, fosfor kalium, dan selenium. Membantu tubuh dalam melakukan fungsi vital yang berbeda.

2. Vitamin A, B dan C di gurita juga bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan dari tubuh.

3. Gurita merupakan sumber asam omega-3 lemak esensial, yang sangat efektif dalam mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan depresi. Meningkatan daya otak pada anak-anak dan bermanfaat dalam mencegah penyakit seperti bronkitis kronis dan penyakit Alzheimer.

4. Taurin terkandung dalam gurita merupakan asam organik penting yang bertindak sebagai antioksidan dan efektif dalam degenerasi makula dan penyakit mata yang serius. Taurin mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol, sehingga mencegah arteriosclerosis. Studi menunjukkan bahwa komponen ini sangat membantu dalam memperkuat otot-otot jantung.

5. Daging gurita rendah lemak, konsumsi daging gurita merupakan pilihan terbaik bagi orang-orang yang sadar tentang asupan kalori mereka.

6. Sebuah sumber zat besi dalam gurita membantu dalam pembentukan sel darah merah, perkembangan otak dan pengaturan suhu tubuh. Kekurangan zat besi menyebabkan kelemahan, kelelahan dan anemia.






Dan berikut adalah cara membuatnya, namun terlebih dahulu sediakan bahan:

1. Gurita(duyek) segar 850grm
2.Jeruk nipis 2 buah
3.Cabe rawit hijau 7 butir
4.Bawang putih 2 siung
5. Bawang merah 3 siung
6.Garam secukupnya
7.Vetsin secukupnya

 Cara membuat;

1. Cuci bersih gurita/duyek hingga tidak ada kotoran yang menempel.

2. Potonglah kecil-kecil lengan gurita hingga ke kepala dengan ukuran sesuai selera anda.

3. Belah dan peras 1 jeruk nipis kemudian masukkan kedalam mangkok, lalu irisan atau potongan gurita tadi di campurkan ke perasan air jeruk nipisnya sambil di aduk dan diamkan beberapa menit, cara ini dilakukan agar bau amis dari gurita hilang.

4. Tahap berikut membuat cucol sambel lade(sambal lada), yakni tumbuk halus cabe rawit, kemudian bawang putih serta bawang merah lalu masukkan garam dan vetsin.

5. Dan cara yang terakhir; potong 1 buah jeruk nipis yang tersisa dan kemudian peras kedalam sambal lada yang sudah di buat tadi, dan campurkan juga dengan irisan guritanya lalu sajikan.

Ini memang kelihatan sangat mudah, namun untuk penyajian yang pas dan memunculkan rasa yang khas dari makanan ini harus diperhatikan, seperti rasa asam dan asin segar yang berpadu dengan pedasnya cabe rawit serta segarnya gurita bisa di munculkan. 

Dan meski gurita dalam keadaan segar atau mentah ini dimakan sangat berbeda dari makanan olahan gurita pada umumnya belum tentu juga makanan ini harus dianggap enteng, karena khasiatnya seperti di uraikan di atas tentu banyak sekali manfaatnya.

Demikianlah sharing info makanan unik dan khas dari Natuna kali ini, dan untuk sekedar info; Duyek cucol sambel lade ini adalah salah satu makanan silong (makanan yang di konsumsi mentah) yang kerap kali di budayakan oleh masyarakat Natuna dan khususnya bagi masyarakat yang tinggal akrab dengan pesisir atau laut. Hal ini di karenakan mereka yang tinggal dekat dengan laut atau pesisir lebih sering mengkomsumsi makanan laut yang di dapat dalam keadaan segar.


Gurita (ghitak/duyek dalam bahasa Natuna) adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki hewan terletak di kepala). Gurita (Octopoda) terdiri dari 300 spesies yang mencakup sepertiga dari total spesies kelas Cephalopoda dan hidup di terumbu karang di samudera.
Gurita dalam bahasa Inggris disebut Octopus (Yunani: Ὀκτάπους, delapan kaki) yang sering hanya mengacu pada hewan dari genus Octopus.

Gurita seperti di ketahui tidak memiliki umur yang panjang karena pada beberapa spesies gurita hanya berumur hingga 6 bulan dan ada yang sampai 5 tahun.

Di Natuna gurita di bedakan atas dua sebutan, yang pertama yakni gurita disebut juga dengan ghitak yaitu mengacu kepada gurita yang ukurannya kecil, dan duyek untuk gurita ukurannya besar atau raksasa. Sebenarnya penyebutan yang berbeda hanya mengacu pada jenis spesies gurita yang berbeda dan juga karena ukuran tubuhnya saja, namun tetap saja gurita tersebut baik ghitak dan duyek memiliki rasa yang hampir sama. 

Gurita kerap dijadikan olahan makanan oleh masyarakat Natuna, baik di olah menjadi masakan dengan berbagai campuran bumbu seperti gulai, tumis dan lain-lain hingga dengan bumbu yang sangat  sederhana yang disebut makan silong (mentah).



Anda mungkin pernah mendengar makanan sashimi ala Jepang yang di makan secara mentah, yakni untuk makanan olahan laut seperti ikan, kerang, udang dan gurita dan lain-lainnya dan juga bahkan sayuran maupun daging. Nah! di Natuna ada yang namanya makan Silong atau juga makanan yang di makan secara mentah, dan biasanya yang di jadikan silong adalah makanan laut, dan salah satunya adalah gurita.

Dan kali ini saya akan berbagi resep menu unik Natuna ini kepada anda para pembaca blog mynameszawir, yakni silong gurita check it out . . .!


 Bahan-bahan:

1. Gurita 500gram (ghitak)

2. Jeruk nipis 1 buah

Cara membuat:

Bersihkan gurita dengan air bersih hingga tidak ada kotoran yang masih menempel, lalu potonglah kecil-kecil lengan gurita, potonglah sesuai keinginan atau selera.

Lalu lumuri potongan gurita tadi dengan perasan air buah jeruk nipis yang telah disebutkan di atas, dan diamkan hingga bau amis hilang.

Selanjut untuk bumbu atau juga sambal coleknya:


1. Cabe rawit hijau 7 butir

2. Bawang merah 2 siung

3. Bawang putih 1 siung

4. Garam 1/4 sendok makan

5. Vetsin 1/4 sendok makan

6. Jeruk nipis 1 buah (bisa juga diganti dengan jeruk lainnya)

Cara membuat:

Tumbuk halus semua bumbu diantaranya cabe rawit, bawang dan juga masukkan garam dan juga vetsin. Jangan sampai terlalu halus, sisakan bagian yang kasar dari bumbu tersebut, lalu langkah terakhir potong jeruk nipis lalu peras kedalam sambal dan untuk rasa sambal sesuikan dengan selera anda. Apakah ingin rasa yang pedas manis, asam dan juga rasa asin.

Rasa sambal colek/cocol yang biasa di buat oleh masyarakat Natuna seperti diatas adalah memiliki rasa asin, pedas dan juga ada perpaduan rasa asam segar dari jeruk nipis. Namun anda bisa mengubah bahan untuk sambal coleknya sesuai selera anda masing-masing.

Adapun kandungan manfaat gurita bagi kesehatan yakni :

1. Gurita kaya akan mineral penting antara lain kalsium, fosfor kalium, dan selenium. Membantu tubuh dalam melakukan fungsi vital yang berbeda.

2. Vitamin A, B dan C di gurita juga bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan dari tubuh.

3. Gurita merupakan sumber asam omega-3 lemak esensial, yang sangat efektif dalam mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan depresi. Meningkatan daya otak pada anak-anak dan bermanfaat dalam mencegah penyakit seperti bronkitis kronis dan penyakit Alzheimer.

4. Taurin terkandung dalam gurita merupakan asam organik penting yang bertindak sebagai antioksidan dan efektif dalam degenerasi makula dan penyakit mata yang serius. Taurin mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol, sehingga mencegah arteriosclerosis. Studi menunjukkan bahwa komponen ini sangat membantu dalam memperkuat otot-otot jantung.

5. Daging gurita rendah lemak, konsumsi daging gurita merupakan pilihan terbaik bagi orang-orang yang sadar tentang asupan kalori mereka.

6. Sebuah sumber zat besi dalam gurita membantu dalam pembentukan sel darah merah, perkembangan otak dan pengaturan suhu tubuh. Kekurangan zat besi menyebabkan kelemahan, kelelahan dan anemia.


Dan demikianlah postingan kali ini semoga bermanfaat, . . .

Simbek adalah sebutan untuk ikan tuna oleh masyarakat Natuna, ikan Simbek atau ikan Tuna memiiki banyak jenis spesies yang tersebar di seluruh dunia, di antaranya terdapat lebih dari 48 spesies Tuna di dunia. Namun hanya beberapa ikan Tuna yang sangat terkenal di dunia selain dari segi ukuran, namun juga kualitas daging dan harganya yang bisa trilliunan rupiah, misalnya saja ikan Tuna sirip biru yang di hargai sangat mahal di Jepang dan negara-negara di dunia.

Masyarakat Jepang biasa mengkonsumsinya secara mentah atau di buat menjadi Sushi dan Sashimi, dan begitu juga di Natuna, di Natuna ada nama makanan yang di konsumsi secara segar atau mentah yang biasa di sebut silong. Makan silong biasa di buat dengan menggunakan bahan makanan yang di peroleh dari laut dalam keadaan segar, dan tidak lebih dari 12 jam tanpa di masukkan di dalam kulkas, karena semakin lama bahan disimpan lebih dari 12 jam maka rasanya semakin berkurang dan akan tumbuh banyak bakteri. Jadi sebelum membuat makanan silong pastikan bahan tidak lebih dari 12 jam yang tanpa di masukkan dalam kulkas dan 24 jam di dalam kulkas. Semakin segar makanan laut yang di peroleh maka semakin bagus kualitasnya.




Berikut salah satu resep makanan Silong dengan bahan ikan Simbek atau Tuna dan resep yang di buat adalah Silong Simbek dengan saus lemon:



Bahan-bahan:

1. Ikan Simbek atau Tuna 3 kg (pilihlah kualitas Tuna yang memiliki kualitas yang sangat baik)

2. Jeruk nipis 2 buah


Cara membuatnya:

Bersihkan ikan simbek/tuna dari kotoran dan juga buang insang serta isi perutnya, lalu cuci dengan air bersih.

Selanjutnya potong ikan tuna secara menyamping dari ekor sampai ke kepala, potonglah dengan hati-hati dan tinggalkan hanya tulangnya saja. 

Jika langkah di atas telah selesai potonglah ikan simbek/tuna secara memanjang menjadi dua bagian dan seperti berikut hasilnya:



Setelah itu bersihkan ikan simbek/tuna dari kulitnya, kemudian potonglah ikan tuna sesuai dengan bentuk yang di inginkan. Jika telah selesai siapkan air perasan jeruk nipis dalam sebuah wadah dan rendam serta aduk ikan simbek/tuna dengan merata di dalam perasan jeruk nipis tersebut dan diamkan selama beberapa menit hingga bau amis hilang. Jika telah selesai tiriskan ikan simbek/tuna dan sajikan di atas piring.

Dan setelah itu siapkan bahan:

1. Lemon 1 buah (bisa juga di ganti dengan jeruk manis, jeruk nipis dan jeruk mandarin sesui yang selera)

2. Daun bawang 2 lembar (cukup gunakan bagian daun yang hijau saja)

3. Kecap asin 250ml (atau bisa juga di gunakan sesuai selera, dan pastikan kecap yang dipakai kualitas baik)

4. Garam 1/4 sendok makan

5. Vetsin 1/4 sendok makan

6. Gula 1/4 sendok makan


Cara membuatnya:

Potong buah lemon lalu peras dan masukkan dalam wadah kecil, kemudian campurkan semua bahan seperti kecap, garam, vetsin dan juga gula.

Tahap selanjutnya siramkan saus yang sudah di buat tadi kedalam piring berisi ikan simbek/tuna lalu aduk-aduk hingga merata.

Dan tahap terakhir adalah potong daun bawang kecil-kecil lalu taburkan di atas ikan simbek/tuna tadi, dan jadilah Silong simbek dengan saus lemon. Jika ingin mengganti saus dengan rasa yang lainnya bisa juga misal dengan menambah dengan sambal cabe rawit, bawang dan lain-lainnya, maka itu terserah sesuai selera anda. Semoga bermanfaat!


Baca artikel terkait lainnya:

Yuph! Kali ini saya akan membagikan resep makanan unik ini dari Natuna, yakni pulau kelahiran saya yang tercinta. Dan sedikit bercerita tentang makanan aneh bin unik ini, yaitu anggur laut atau kaviar hijau begitulah orang Jepang menyebutnya, sedangkan orang Natuna sendiri menyebutnya dengan nama Latoh. Sekilas memang mirip dengan anggur yang memiliki buah yang kecil-kecil, namun ia tumbuh di laut. 



Latoh merupakan sejenis rumput laut yang yang bisa di makan, terutama untuk spesies Caulerpa Lentillifera dan Caulerpa Racemosa. Keduanya sama-sama memiliki rasa pedas, namun masyarakat Natuna lebih menyukai Caulerpa Lentillifera (Latoh Miyang dalam bahasa Natuna) ketimbang Caulerpa Racemosa (Latoh Dess dalam bahasa Natuna), karena Caulerpa Racemosa memiiki rasa yang lebih pedas. 

Di Indonesia banyak juga terdapat tanaman Latoh ini, terutama untuk wilayah yang dekat dengan laut dan kondisi perairannya yang sangat baik untuk perkembangan tumbuhan ini di alam liar. Biasanya di beberapa tempat Latoh di jadikan lalapan  yang di campur dengan kelapa dan sedikit rempah-rempah lainnya.

Di Natuna Latoh biasa di jadikan Silong atau di makan mentah, sebelum itu Latoh harus di cuci bersih dari kotoran yang menempel lalu di padukan dengan saus atau sambal pendamping yang memiliki rasa pedas manis, maupun asin gurih yang segar.

Dan berikut saya akan membagikan resep pembuatan salad Latoh yang di padukan dengan buah dan sayuran. Dengan perpaduan rasa antara Latoh yang memiliki rasa yang segar dan sedikit asin gurih di padukan dengan buah mangga dan jeruk dengan rasa yang manis yang segar, serta juga ada campuran sayur sawi dan sayur selada akan semakin menambah kaya rasa salad ini.

Rasa manis, asin dan asam yang segar sangat seimbang dalam salad ini, dan berikut resepnya.

Bahan-bahan:

1. Latoh Miyang (Caulerpa Lentillifela) dalam keadaan segar 500gram

2. Jeruk nipis 2 buah (untuk menghilangkan bau amis latoh)

3. Buah mangga 1 buah (pilihlah mangga yang rasanya manis)

4. Jeruk Mandarin 1 buah (atau juga bisa di ganti dengan jeruk lainnya yang rasanya manis)

5. Sayur sawi hijau 4 lembar.

6. Sayur selada merah 4 lembar



Cara membuat:

Bersihkan terlebih dahulu Latoh dengan air bersih, pastikan tidak ada kotoran dan pasir yang masih menempel.

Kemudian siapkan satu buah mangkok dengan isi air perasan jeruk nipis, lalu masukkan Latoh sambil di aduk lalu diamkan beberapa menit hingga bau amis hilang.

Tahap berikutnya, kupas buah mangga lalu potong dengan ukuran sesuai selera, ingat jangan terlalu besar. Kemudian kupas juga buah jeruk, setelah itu siapkan daun sawi dan daun selada dan taruhlah dalam mangkok. (Ingat buah sebelum di potong harus di bersihkan terlebih dahulu dengan air bersih dan termasuk juga sayur-sayuran)

Dan yang terakhir adalah menyajikan salad dalam satu wadah, sebelumnya tiriskan Latoh dari rendaman air perasan jeruk nipis dan kemudian satukan buah dan sayuran di atas.

Untuk penyajiannya terserah apabila buah dan sayuran di potong-potong lebih kecil lagi terlebih dahulu atau Latoh dan buah jeruk serta mangga di bungkus dalam daun sayur sawi dan selada kemudian di makan, itu semua sesuai selera anda masing-masing.

Dan itulah resep aneh bin unik dari Natuna, jangan lupa baca juga artikel terkait lainnya. Dan bagi anda yang tertarik untuk mencoba membuat salad ini, selamat mencoba. . . .!!


Silong dalam bahasa Natuna artinya makanan yang di konsumsi mentah-mentah, hampir sama memang dengan Sashimi dari Jepang, namun Silong hanya merujuk pada makanan mentah yang biasanya dari hasil laut seperti ikan, udang, kerang, gurita dan lain-lain. Pengolahannya memang sangat sederhana sama halnya sashimi, letak perbedaan dengan sashimi adalah olahan makanan silong yang telah di potong dan di bersihkan akan terlebih dahulu di lumuri dengan perasan air jeruk nipis agar bau amisnya hilang, yaa itulah cara orang unik orang Natuna dalam cara mengatasi bau amis dari makanan segar. Cara ini sangat ampuh 99% untuk mengatasi bau amis seperti ikan maupun daging sapi dan ayam. 


Jika anda adalah penggemar makanan sashimi ala Jepang dan sering makan di restoran Jepang lalu mengganggap bahwa tradisi makan makanan laut secara mentah hanya di miliki oleh orang Jepang maka anda salah. Sebenarnya di Indonesia sendiri banyak tradisi seperti ini, namun hanya tidak terekspos ke luar, salah satunya makanan sashimi ala Jepang ini sudah ratusan tahun ada di budaya masyarakat Natuna, walau tidak ada pembuktian sejarah memang, tapi begitulah tutur masyarakat Natuna perihal makanan silong ini.

Pulau Natuna memang sangat kaya akan hasil tangkapan laut maka tak salah budaya makan silong melekat di daerah ini, pulau ini terberkati dengan mudahnya mendapatkan makanan laut yang sehat sekaligus amat bergizi.

Budaya makan makanan secara mentah memang tak banyak di lakukan oleh masyarakat di beberapa negara di dunia, khususnya bagi negara yang sangat susah memperoleh makanan yang segar secara langsung dari alam. Jepang salah satu negara yang memiliki kekayaan laut yang sangat besar, rata-rata masyarakatnya mengkonsumsi makanan olahan laut secara segar yakni tanpa di masak.

Memang keadaanlah yang membuat tradisi ini terus berlangsung di masyarakat seperti di negara Jepang, dan tak terkecuali juga di Natuna. Bila anda pencinta makanan sashimi lalu hendak melancong  ke Natuna hendak mencari tau bagaimana rasa sashimi/silong ala Natuna, maka anda tak akan mudah menemukannya di rumah makan atau warung yang menjual makanan di pinggir jalan, karena rata-rata masyarakat tak menjualnya melainkan silong hanya untuk di konsumsi oleh keluarga sendiri. Namun jangan berkecil hati setelah membaca apa yang saya jelaskan bahwa makanan silong tidak di jual di Natuna, karena di Natuna anda bisa membuatnya sendiri dan caranya amat sangat mudah dan juga murah meriah.

Berikut salah satu resep makanan khas Natuna yakni Silong ikan simbek(Tuna) dengan saus jeruk limau yang mungkin bisa anda pelajari dan kemudian di praktekkan di rumah.





Bahan-bahan:

1. Ikan Tuna 3kg dengan kualitas daging yang baik

2. Jeruk nipis 3 buah

Cara membuat:

Langkah pertama potong terlebih dahulu ikan tuna secara menyamping dari ekor kemudian ke kepala, harus dengan hati-hati memotongnya, ingat pisahkan daging tuna dan hanya menyisakan bagian tulangnya saja.

Setelah langkah pertama selesai lanjut untuk memotong bagian ikan tuna di bagain sebelahnya, setelah selesai potonglah 2 bagian ikan tuna secara memanjang seperti gambar.



Setelah selesai buanglah kulit luar ikan tuna, karena yang di butuhkan untuk silong tentu saja daging tunanya.

Kemudian potong-potong daging ikan tuna sesuai selera, terserah seperti apa bentuk yang di inginkan baik berbentuk persegi, lancip atau pun dari segi ketebalan potongannya.



Selanjutnya  iris 3 buah jeruk nipis dan peras masukkkan kedalam mangkok, kemudian lumuri semua potongan ikan tuna yang telah di potong kedalam mangkok tersebut, diamkan beberapa menit hingga amisnya hilang lalu sajikan di atas piring.
Jikal telah selesai maka lanjut ketahap berikutnya untuk cara membuat sausnya.


Bahan-bahan:

1. Jeruk limau manis 1 buah
2. Asam jawa 1 sendok makan 
3.Gula pasir putih 1/4 sendok makan
4. Garam 1/4 sendok makan
5. Vetsin 1/4 sendok makan


Cara membuatnya:

Peras terlebih dahulu jeruk limau kedalam mangkok kecil, lalu campurkan dengan asam jawa, gula pasir, garam dan vetsin di aduk hingga merata. Dan saus jeruk limau manispun sudah siap di hidangkan.


Nah begitu mudahnya resep Silong simbek di buat, jika ingin tambahan rasa pedas cukup di tambah dengan cabe rawit sesuai selera. Selamat mencoba. . . .!!!



Baca juga artikel lainnya:



Latoh adalah sejenis rumput laut dengan nama lainnya adalah Caulerpa dari kelompok Chlorophyceae (alga hijau). Jenis rumput laut ini dikenal sebagai lalapan, salad atau sayuran yang sangat diminati oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Seperti Jepang, Korea, China, dan beberapa negara Eropa.

Beberapa spesies terutama Caulerpa lentillifera dan C. racemosa biasa dimakan dan disebut dengan nama "kaviar hijau", atau "anggur laut", namun di Natuna Caulerpa lentillifera di sebut dengan Latoh Miyang (Miyang artinya gatal) dan C. racemosa adalah Latoh Dees (Dees artinya pedas). Keduanya memang memiliki rasa yang pedas, namun menurut masyarakat Natuna Latoh yang paling enak adalah Latoh Miyang, karena selain biji buah lebih kecil begitu juga batangnya, akan tetapi rasanya juga lebih enak dari Latoh Dees karena tidak terlalu pedas. 


Caulerpa Racemosa

Caulerpa Lentillifera



Latoh atau anggur laut biasa dimakan dalam masakan Indonesia, biasanya Latoh di makan dalam keadaan segar bisa di buat lalapan, salad ataupun sayuran lainnya. Di negara Malaisya bagian Sabah biasa menyebutnya Latok dan Filipina menyebutnya dengan Lato.

Untuk Latoh jenis Caulerpa Lentillifera sangat di minati di beberapa negara Asia seperti Jepang, Korea dan China. Pasar ekspor Caulerpa saat ini cukup terbuka meski di beberapa negara seperti Jepang sudah mengembangkan budidayanya. Rumput laut yang juga dikenal sebagai lawi-lawi atau latoh ini masuk dalam kategori tumbuhan tingkat rendah yang hidup dengan menempel pada substrat pasir.

Caulerpa, selain sebagai konsumsi juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Caulerpa mengandung zat antibakteri, antimikroba, antijamur, serta zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi dan tumor. 

Kandungan klorofil (zat hijau daun) rumput laut ini bersifat antikarsinogenik. Juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi pada rumput laut ini bisa mereduksi (mengurangi) estrogen (jenis hormon).

Disinyalir bahwa level estrogen yang terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya kanker. Selain itu Caulerpa juga digunakan dalam penggunaan di akuarium untuk ikan hias yang berasal dari laut, sebagai hiasan yang bisa menstabilkan kualitas air dalam akuarium.

Untuk ciri-cirinya, berwarna hijau dengan thallus (cabang) berbentuk lembaran, batangan, dan bulatan. Selain itu memiliki tekstur lunak keras dan siphonous. Dengan rumpun berbentuk percabangan dari yang sederhana sampai yang kompleks sebagai representatif dari akar, batang, dan daun yang menjalar.

Sedangkan dalam perkembangbiakannya, terjadi dengan perkawinan gamet, spora, dan fragmentasi thallus atau vegetatif.

Untuk makanan olahan Latoh segar baik lalapan ataupun salad silahkan juga baca:


Kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang makanan yang unik dari Natuna, yaitu Latoh silong. Dalam bahasa Natuna silong artinya memakan makanan secara mentah, memang agak sedikit mirip memang dengan sashimi jepang, namun silong biasa identik dengan makanan dari laut yang di konsumsi secara mentah. Untuk cara penyajiannya juga berbeda, masyarakat Natuna biasanya akan terlebih dahulu membersihkan makanan yang hendak di buat silong dengan membasuhnya dengan perasan air jeruk lalu diamkan beberapa saat hingga bau amisnya hilang.


Selain di beberapa daerah di Indonesia, Latoh juga di kenal di mancanegara seperti di wilayah Asia, antara lain di negara Jepang, Korea dan China dan bahkan di Negara Eropa, karena tumbuhan sejenis rumput laut ini hampir tumbuh di seluruh dunia. Di luar negeri Latoh di kenal dengan "anggur laut" atau "kaviar hijau", di negara Malaisya bagian Sabah menyebutnya dengan "Latok" dan Filipina menyebutnya "Lato".

Tumbuhan ini sangat unik, selain memiliki biji buah yang kecil-kecil namun rasanya juga segar dan asin gurih, tumbuhan ini juga sangat kaya akan manfaat, Latoh atau bahasa lainnya Caulerpa selain sebagai konsumsi juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Caulerpa mengandung zat antibakteri, antimikroba, antijamur, serta zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi dan tumor. 



Kandungan klorofil (zat hijau daun) rumput laut ini bersifat antikarsinogenik. Juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi pada rumput laut ini bisa mereduksi (mengurangi) estrogen (jenis hormon). Disinyalir bahwa level estrogen yang terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya kanker.
Di Natuna Latoh di kenal memiliki 2 jenis yang bisa di makan, yaitu Latoh Dees (Caulerpa Racemosa) dalam bahasa Natuna yang artinya Latoh pedas dan juga Latoh Miyang (Cauerpa Lentillifera) yang artinya Latoh gatal. Masyarakat Natuna lebih menyukai rasa dari Latoh Miyang ketimbang Latoh Dees, karena Latoh Miyang di anggap rasanya tidak terlalu pedas di banding Latoh Dees, dan meskipun di ketahui keduanya memiliki rasa yang pedas.
Berikut resep sederhana cara membuat Latoh silong ala Natuna:
Bahan-bahan:

1. Latoh Dess atau Latoh Miyang segar 500gram

2. Jeruk nipis 3 buah

Cara membuatnya:

Bersihkan Latoh terlebih dahulu dengan air bersih sampai benar-benar bersih dari kotoran pasir yang biasanya menempel, dan kemudian iris dan peras jeruk nipis dalam sebuah wadah, lalu siapkan Latoh yang telah di cuci tadi dan kemudian di rendam atau di diamkan dalam perasan air jeruk hingga bau amisnya hilang (ingat jangan lupa Latoh di aduk agar air jeruknya merata di seluruh bagian).



Setelah itu tiris Latoh lalu siapkan di atas piring untuk di sajikan, dan kemudian tahap selanjutnya untuk membuat sambalnya.

Untuk membuat sambal sederhana untuk Latoh sangat mudah, dan rasanya juga di sesuaikan dengan selera yang di inginkan. Berikut cara sederhananya:



Bahan-bahan:

1. Cabe rawit hijau (Cabe rawit merahpun boleh) sebanyak 11 butir

2. Bawang merah 2 siung

3. Bawang putih 1 siung

4. Jeruk nipis 1 buah 

5. Garam 1/4 sendok makan

6. Vetsin 1/4 sendok makan


Cara membuatnya:

Bersihkan terlebih dahulu cabe rawit, bawang serta jeruk nipisnya, kemudian tumbuk kasar cabe rawit, bawang merah dan bawang putih lalu masukkan garam serta vetsin.

Setelah semua tercampur, lalu iris dan peras jeruk nipis 1 bagian kedalam sambal yang telah di tumbuk kasar tadi. Ingat jangan menumbuk terlalu halus, karena sambal yang di buat adalah sambal yang bentuknya agak kasar. Bila sambalnya kurang rasa asam maka cukupkan satu buah utuh jeruk nipis di peras kedalam sambal. 

Jika semua langkah di atas telah selesai maka siaplah sambal untuk silong latoh yang memiliki perpaduan rasa pedas, asin dan asam yang segar menyatu dengan sempurna dan akan semakin menambah selera makan. Biasanya masyarakat Natuna makan Latoh silong dengan nasi atau ikan salai, ikan goreng atau juga ikan bakar.

Jika ingin menambah rasa manis pada sambal cukup tambahkan gula, atau bisa juga mengganti jeruk nipis dengan jeruk yang rasanya manis.

Nah itulah resep sederhana membuat Latoh silong, semoga bermanfaat dan selamat mencobanya di rumah!